"Kenapa semua laki-laki sama?" Pertanyaan retorika. Hampir semua wanita berkata seperti ini setelah hubungan yang dijalinnya berakhir, atau dilontarkan kepada laki-laki yang ia inginkan memulai hubugan dengannya. Tidak naif, dulu aku pun demikian. Pertanyaan yang jawabannya perempuan sudah tau dan mengerti, hanya saja dia ingin mendengar jawaban lain, yang memanjakan telinganya dan memuaskan hatinya. Dan laki-laki yang "sama" itu, pasti menjawabnya dengan sejuta bumbu kata-kata. Sehingga perempuan membodohi dirinya sendiri, dengan mempercayai kata-kata yang aku yakin, mereka tau bahwa itu semua bohong. Karna aku melakukannya.